GATRADEWATA NEWS|KARANGASEM| Warga sekitar mengeluhkan gudang tangki BBM Padang Bai yang dikhawatirkan keselamatan warga sekitar yang berada dekat gudang tangki angkutan bahan bakar minyak (BBM) milik PT. Sentana Giri Nusa di Banjar Dinas Luhur, Desa Padang Bai, Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem.
Yang menjadi keluhan adalah pihak yang berdampingan dengan gudang tersebut. Warga yang menjalankan usaha penyewaan villa yang merupakan penyanding (tetangga sebelah-bersebelah) mengaku merasa terganggu dan terancam, karena disebut-sebut safety (keamanan) gudang ini tidak memadai dan warga merasa takut terbakar lantaran alat pemadam minim.
Pasalnya berdasarkan informasi yang didapat dari karyawan yang bekerja di villa sebelah gudang BBM ini, selain cemas bos pemilik villa juga sering mengeluh lantaran mendengar suara yang memekakkan telinga dari raungan mesin mobil yang dipanaskan waktu subuh dan tamu yang menginap merasa tidak nyaman.
"Setiap pagi sekitar jam 5 subuh sudah berisik suara armada tangki dipanaskan. Bayangkan jika ada 5 atau 6 armada dipanaskan, kan jadi berisik sekali kedengaran dari villa yang berdampingan" terang Nengah Madiasa, Minggu (08/11).
Dari pantauan media ini di lapangan, selain puluhan armada tangki BBM industri dan angkutan BBM ke SPBU di lokasi juga terlihat ada tangki penampungan.
Informasi dapat digali diduga tangki ini dicurigai dipakai untuk penampungan BBM. "Pernah melihat sopir dan kernet melakukan kegiatan menggunakan mesin kompresor bersama selang besar dimasukkan ke mobil tangki warna biru. Tapi saya tidak tahu apa itu memindahkan minyak atau membersihkan tangki dengan air," kata Nengah Madiasa.
Dikabarkan armada pengangkut BBM ini setelah mengambil minyak dari Depo Manggis dibawa ke wilayah Nusa Penida. Diseberangkan menggunakan kapal LCT (Landing Craft Tank). "Armada armada ini kabarnya membawa minyak ke Nusa Penida," terang sumber lain tidak ingin disebut.
Dihubungi terpisah I Wayan Sudiarta selaku Kepala Desa Padang Bai mengatakan, bahwa untuk pengurusan izin sebagai gudang tempat parkir tangki BBM belum ada. Diketahui pihaknya tempat tersebut dipergunakan sebagai gudang elpiji kemasan 3 Kg subsidi.
"Kalau pengurusan izin untuk gudang kendaraan tangki BBM belum ada. Pastinya untuk pengurusan izin sebagai gudang elpiji 3 kg sudah ada mengajukan surat," ungkap Wayan Sudiarta.
Dikonfirmasi terpisah terkait keluhan ini, Wayan Sumantara selaku pemilik gudang belum dapat dihubungi. Telepon awak media yang hendak mengkonfirmasi keluhan tersebut belum dijawab. Begitupun dengan pesan WA yang dikirim juga belum mendapat tanggapan apapun. (Tim)