Kamis, 15 Oktober 2020

Peran Puri dalam Meneduhkan, cipta kamtibmas yang kondusif

 

Souvenir dari A.A.Ngurah Agung kepada Kasubdit IV Direktorat intelkam Polda Bali Kompol Endang Tri Purwanto

GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Silahturahmi yang dilakukan oleh Kasubdit IV Direktorat intelkam Polda Bali Kompol Endang Tri Purwanto, S.I.K., M.S.i, kepada Tokoh Puri Gerenceng menjelaskan bahwa Puri merupakan tempat dimana tempat masyarakat mengadu, "Silahturahmi kita ini bertujuan untuk ikut menjaga Kamtibmas (Keamanan dan ketertiban Masyarakat) yang kondusif. Dimana banyak keluhan masyarakat yang sering  didengar di puri, persoalan yang kecil biar tidak membesar dan kedepan bisa dipecahkan bersama, "ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa Peran dirinya merupakan tugas pokok dari Polri untuk menjaga kamtibmas di wilayah Polda Bali. Kejadian penolakan kemarin dari mahasiswa dan kelompok masyarakat yang tidak setuju pada UU Cipta Kerja Omnibus law agar bisa menyampaikannya secara damai dan tidak anarkis. Karena sikap-sikap penolakan yang berujung anarkis merupakan bagian dari dirinya yang ikut menciptakan suasana yang tertib dan aman diwilayah Polda Bali.

Tokoh Puri yaitu Anak Agung Ngurah Agung atau yang akrab di panggil Gung Gerenceng juga mengatakan bahwa peraturan yang dibentuk dan disusun pemerintah itu adalah baik adanya, "Puri merupakan rumah, jadi banyak kegiatan yang dilakukan di Puri yang berhubungan dengan adat dan budaya. Puri juga menyambut siapa saja yang datang, jadi mari kita ciptakan kondisi yang kondusif dimasyarakat, agar sinergi Polri dalam menciptakan ketertiban dan keamanan bisa terlaksana dengan baik, "jelasnya.

Tambahnya juga bahwa kegiatan demo yang berlangsung kemarin itu merupakan penolakan yang biasa, "demo penolakan seperti itu sebaiknya dibiarkan saja, dan jangan dipancing juga agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang anarkis. Apa yang disusun pemerintah sebenarnya sudah baik, jadi pemerintah tidaklah sembarangan dalam menyusun aturan-aturan tersebut, "ujarnya di wilayah Puri Gerenceng Pemecutan, (15/10).

Dirinya juga mengatakan bahwa Omnibus law hanya kurang tepat waktunya untuk dimunculkan karena era Covid-19, Ia juga menambahkan bahwa kritikan tentang undang-undang investasi yang terlalu banyak birokrasi dari tingkat bawah sampai tingkat atas, "Investor sudah berhitung dan orang takut untuk berinvestasi, masalah ketenagakerjaan sekarang hanya tinggal skill saja sesuai dengan bidang keahlian dan profesinya yang saat ini merupakan pasar global, bila kita ingin maju, "ujarnya dengan mengedepankan Bali yang tetap berbudaya.

Jadi ia menginginkan segala persoalan haruslah diselesaikan dengan duduk bersama dan memecahkan bersama, jangan bertindak anarkis yang akan berbenturan dengan hukum yang berlaku di negara kita, "kita ini bernegara hukum, berlaku damai dan duduk bersama itu penyelesaian yang terbaik, "pungkasnya.

Kegiatan itu ditutup dengan memberikan souvenir berupa lukisan tokoh pewayangan Kresna, yang dihadiri oleh keluarga besar puri gerenceng pemecutan dan kluarga persaudaraan hindu muslim Bali. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...