Sabtu, 26 September 2020

Potensi Iles-iles Di Bali selain Porang bisa menjadi nilai tambah

Umbi iles-iles 
GATRADEWATA NEWS | BADUNG | Potensi alam Bali harus segera di maksimalkan terutama sektor pertanian, agar menjadi nilai keseimbangan yang baik dengan sektor pariwisatanya. Budi BMW yang asal pacitan bersama sahabatnya Herry yang juga sebagai investor sekaligus eksportir untuk mengirim umbi Porang dan Iles-iles dalam bentuk chips kering ke luar negeri, lagi membahas untuk membangun pengeringan chips untuk umbi porang dan Iles-iles, yang nantinya membantu masyarakat Bali terutama petani Bali untuk menjual hasil panen Umbi Porangnya.

Budi BMW (kiri), Herry 

Herry menjelaskan bahwa dirinya cukup pengalaman dengan tanaman iles-iles yang sekerabat dengan tanaman Porang ini, " saya ingin petani Bali mulai melirik membudidayakan iles-iles selain Porang, karena iles-iles masih bisa dicari di hutan-hutan dan umbinya masih murah bahkan gratis, "ujarnya yang ditemui di sebuah Hotel di Jimbaran, (23/06)

Ia juga menambahkan bahwa, "orang-orang yang tadinya bekerja di sektor pariwisata yang sudah tidak bekerja, bisa saja ikut ngebolang (berburu) umbi iles-iles ini di hutan-hutan yang ada di Bali, itu juga bisa menghasilkan pendapatan buat mereka saat kondisi ekonomi Indonesia yang begini (ekonomi sulit)," harapnya.

Begitu juga Budi BMW selaku motivator pertanian yang khususnya porang ini menuturkan bahwa porang merupakan komoditi yang tidak ada masa panen, disinilah petani bisa diuntungkan dan dihindari dari pemaksaan para tengkulak akan harga yang tidak membuat petani adil begitu juga iles-iles, "Disini saya ingin memperkenalkan tanaman iles-iles, yang saya bawa ini umbi dari tanaman iles-iles, ini sejenis dengan porang tetapi umbinya berwarna putih. Ini juga memiliki kandungan glukomanan yang terbilang lebih rendah daripada umbi porang, "jelasnya kepada kami malam itu.

Ia juga menjelaskan bahwa harga bibit iles-iles yang relatif murah dan cenderung gratis ini membuat masyarakat bisa menimbang untuk yang memiliki modal yang tidak terlalu besar untuk ikut membudidayakan tanaman iles-iles ini, " saat ini harga bibit porang 310.000 rupiah sampai Bali, Iles-iles masih murah bahkan gratis nanti bisa kita berikan. Kita juga lagi mengupayakan untuk mengajak mas Herry untuk membuat pengeringan di Bali. Ini semua untuk menjaga petani Bali yang nanti saat panen tidak bingung untuk menjualnya kemana? Dan bisa menghindarindari tengkulak yang berupaya mempermainkan harga komoditi ini, "harapnya.



Umbi iles-iles yang sudah jadi kripik kering, siap eksport

Iles-iles juga memiliki kandungan glukomanan yang cukup baik, yaitu untuk bisa menembus pasar luar negeri keripik iles-iles itu harus bermutu. Kadar air harus kurang dari 12 %, kadar glukomanan paling sedikit 35 %, campuran benda asing kurang dari 2 %, dan tidak ada cacatnya. Sedangkan keripik kualitas nomor dua, syaratnya sama dengan keripik kualitas utama, hanya kadar glukomanannya bisa lebih rendah yakni 15 %.

Dan menurutnya yang paling penting dalam budidaya tanaman Porang ini disamping menjaga hutan tanpa membabat lahan, "Dalam bisnis yang profesional dibutuhkan kejujuran dan kesetiaan. Seperti dalam bisnis Porang dan Iles-iles. Kejujuran tentang kualitas chips/keripik harus dipertahankan. Karena banyak oknum yang mencampur antara kualitas Chips Iles-iles yang bagus dan kualitas yang jelek. Kualitas yang jelek adalah produk gagal keripik/chips yang berjamur atau hitam, "jelasnya panjang lebar.

Keahlian dan kepiawaiannya ini tak lahir baru- baru saja, ia sudah membicarakan porang jauh sebelum mas Paidi boom di layar kaca. Dan tindakan oknum itu bisa merugikan banyak orang. Bisa saja yang rugi adalah satu negara karena satu oknum berbuat nakal. Membuat kualitas Chips Iles-iles dan Porang Indonesia tercoreng dan bisa di 'ban' (distop atau dilarang) di dunia international.

"Pembelajaran tentang Nilai kesetiaan dalam bisnis Iles-iles dan Porang ini adalah bila ada investor atau pemberi modal untuk pengusaha Lokal, sebaiknya si pengusaha harus tahu cara berterima-kasih yang baik. Jangan karena si pengusaha Lokal sudah semakin sukses kemudian investor ditinggalkan tanpa persetujuan investor. Jangan sampai nilai-nilai kemanusiaan hilang karena uang, "jelas pemuda yang hobby yoga ini.

Pertemuan mereka adalah untuk melihat potensi dari hutan Bali dan ladang-ladang Bali yang masih ada Iles-ilesnya, karena mereka hendak mendirikan pos-pos penampungan untuk umbi yang mirip porang ini, " jadi kita mau mengumpulkan umbi iles-iles ini dari para 'bolang' (pemburu iles-iles) di Bali, saya rasa iles-iles itu pada dibuangin saat mereka mencari tanaman porang. Jadi sekarang kita bisa tampung dan memiliki nilai ekonomi yang baik juga bagi para pembolang di hutan yang hendak mengumpulkan porang atau mencari tanaman obat lainnya, " jelasnya. (Ray)

---------

Bagi yang ingin membeli bibit katak, mengumpulkan umbi Iles-iles atau umbi Porang bisa menghubungi gatradewataredakasi@gmail.com atau komentar di bawah ini.

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...