Angkringan Sobat Ambyar peringati 100 hari almarhum Didi Kempot |
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Didik Prasetyo lebih dikenal dengan Didi Kempot lahir di Surakarta, Jawa tengah, 31 Desember 1966, meninggal 5 Mei 2020 pada umur 53 tahun. Didi Kempot merupakan penyanyi dan pencipta lagu campursari dan Keroncong dangdut (Congdut). Sejak kepergiannya yang saat ini memperingati 100 hari kepergiannya, selasa, (11/08), yang berlangsung di Angkringan Sobat Ambyar di jalan By Pass ngurah rai dekat patung dewa rucci.
Potong tumpeng |
Linda selaku pemilik dan suaminya Erwin serta putrinya terlihat di Angkringan malam itu, "Angkringan Sobat Ambyar Bali ini tercipta dari usaha kita mengakomodir mereka yang ada diperantauan, agar mereka tetap bisa bekerja. Angkringan ini buka tanggal 5 Juli 2020 saat 40 hari meninggalnya Didi Kempot, dan saat ini kita memperingati 100 harinya mas Didi, "ungkap mereka.
Didi kempot yang merupakan adik kandung dari pelawak senior Srimulat, Mamiek Prakoso ini memiliki penggemar yang tidak hanya berasal dari Jawa saja, ternyata dari makassar, Sulawesi, bahkan Bali yang hadir malam itu.
"Kami mengucapkan terima kasih untuk datang ikut memperingati 100 harinya mas Didi Kempot, dan kami berharap mas didi kempot bisa menghibur mereka semua di surga sana, "ujar Erwin.
Mereka juga memiliki keinginan selain mengakomodir penggemar mas Didi Kempot, mereka juga ingin agar rasa kangen terhadap almarhum bisa dirasakan di angkringan khas solo dan jogya yang mereka dirikan ini.
"Kedepannya kita mau buat dengan lagu-lagu tembang kenangan, agar orang-orang yang ingin menikmatinya bisa nongkrong disini juga. Kita juga punya koordinator yang menyusun musiknya, selasa kita ada reguler, lagu-lagu mas Didi kempot, rabu akustik, kamis DJ, Jumat Salsa, Sabtu Female DJ, minggu kolaborasi, senin saja kita libur, "ujar Linda pemilik sekaligus pengelola angkringan.
Dimas yang merupakan pelanggan setia angkringan sobat ambyar ini juga ikut berkomentar, "Saya dari Nusa Dua kesini, kalonpas gak ada acara kita nongkrong disini sambil dengerin dangdut, nongkrong disini heboh seperti malam ini, ya saya suka semua genre musik sambil nikmati nasi gorengnya dan cocktail, "ceritanya malam itu.
Lain juga pendapat I made supertama, pria yang mengaku bekerja di perusahaan penerbangan itu sempat mengikuti lomba menyanyikan lagu stasiun balapan karya mas Didi Kempot, "Ya Almarhum itu Legend, dia mampu membius penonton dengan lagu yang mampu mengobati rasa galau penikmat musiknya, "ujarnya. Ia juga menikmati lagu-lagu persembahan Didi Kempot bersama rekan kerja di angkringan malam itu.
"Tempatnya asyik karena di era covid-19 ini kita membutuhkan ruangan terbuka seperti ini, jadi menghindari ruangan tertutup, jajanannya enak tapi saran saya kalo bisa ditambahkan jajan Bali, agar semua orang bisa menikmati juga, "sarannya.
Yang juga datang saat itu juga dari pemuda-pemudi yang mengaku dari squad ambyar, "Kita membangun squad ambyar ini dari keisengan nongkrong aja, anggotanya dari macam-macam daerah. Saat ini kelompok kita sudah lebih dari 12 orang, kita kompak datang kesini ikut memperingati 100 hari almarhum, "ujar Arman, Rian, dan Mawar saat ditanya awak media malam itu.
Setelah acara door prizes, ditutup dengan mematikan lampu dengan diiringi kembang api itu sungguh meriah, penuh canda tawa penikmat musik ala Congdut khas Mas Didi Kempot. (Ray)