Putu Bali (Yuli) |
Yuli memiliki sedikit cerita unik dibalik minuman ini, Tigaroon rujak kuud ini tercipta karena ide yang timbul lantaran banyak orang yang kehilangan pekerjaan, dan harus tinggal dirumah. Niat awal adalah menghibur kawan-kawan yang melamun dirumah karena menuruti anjuran pemerintah, akibat wabah pandemi covid-19 ini. Pemikiran untuk memilih rasa seger, nikmat, pedes, dan mengenyangkan tentunya, terciptalah ide membuat minuman rujak kuud ini, dari minuman ini memiliki kaya rasa seperti rasa manis, gurih, legit dan tentu menyegarkan, karena berasal dari buah kelapa pilihan dan gula aren asli.
Tigaroon Rujak kuud |
"Saya awali dengan 2 butir kelapa, tepatnya tanggal 04 april 2020, sambil melihat respon masyarakat, eh ternyata banyak peminatnya, "ujarnya, pemilihan bahan yang segar dan pembuatan yang higienis jadi prioritasnya dalam menjaga mutu makanan, maklum anaknya seorang ahli masak yang sekarang sedang bekerja di Australia.
Tigaroon coconut water |
Keluarga ikut membantu, tetangga juga untuk mengantar pesanan ke rumah-rumah dengan harga lebih murah dari ojol, membuat minuman ini kian diminati, varian rasa pedas, sedang dan tidak pedas dan bila berkenan bisa dipesan spesial pedas banget.
Product baru yang dikeluarkan tigaroon saat ini ada air kelapa murni yang juga dikemas dalam botol, itu juga bagus untuk kesehatan, pengganti ion tubuh yang praktis, tinggal minum tanpa harus mengupas terlebih dahulu. Produksi yang mencapai lebih dari 200 botol per hari ini membuatnya membatasi geraknya, maklum karena tenaga dan jumlah kelapa yang fresh serta gula aren yg bagus tidak mudah didapat.
"Banyak yang bertanya apa itu Tigaroon?, tigaroon itu adalah bunga yang langka, ibarat sakuranya Bali, bentuknya indah, warnanya cantik, mahkotanya (bunga) berwarna kuning muda dan ungu pucat dengan benang sari ungu terang, "ceritanya panjang lebar.
"Sangat cantik dan langka, dulu saya masih temukan di kampung saya, 2 kekayaan alam Bali terangkat dalam merk ini, Tigaroon rujak kuud, " sambungnya.
Memang semenjak dirinya mempopulerkan rujak kuud ini langsung bak laron mendatangi lampu, banyak yang meniru banyak yang mengcopy dengan menanyakan ini itu, "saya tak merasa disaingi, kalo rasa boleh diadu...hahahaha dan juga tangan saya belum bisa menjangkau permintaan yang makin banyak, "candanya kepada kami. (Ray)