Personil Dialog Dini Hari |
GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Dialog Dini Hari terus berkreasi dalam suasana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang terjadi di Indonesia ini, lahir kembali sebuah single baru yang diberi judul Lantang, Garis Depan.
Lagu ini didedikasikan untuk penghormatan mereka yang ada di garis paling depan dalam cerita menghadapi pandemi Covid-19 ini, "Ada beberapa temanku dokter dan paramedis yang sudah terlalu lama nggak pulang ke rumah,” kata Pohon Tua, penulis lagu utama Dialog Dini Hari.
Dalam perjalanan dunia hari ini punya banyak cerita yang membuat Dialog Dini Hari mampu merangkung secara kolektif, dan terus bergumul dengan isu yang sama tentang bagaimana persoalan umat manusia ini ditanggulangi, sekaligus melihat harapan apa bagi dunia yang lebih baik kedepannya.
“Dalam kasus kami, aku ingat dulu ketika sibuk tur, main di sana, di sini, itu butuh waktu lama untuk bengong di rumah biar dapat ide untuk karya baru. Dan itu benar kok, ketika band nggak ada kesibukan lain, ya waktunya dipakai untuk ngobrol dan diskusi. Akhirnya bikin sesuatu,” ucap Pohon Tua menjelaskan apa yang terjadi di belakang layar kehidupannya bersama Brozio Orah (bas dan synthesizer) dan Deny Surya (drums), dua orang personil Dialog Dini Hari yang lain.
Dan menyuguhkan Parahidup, ini adalah album penuh ketiga Dialog Dini Hari yang dirilis tahun 2019 yang lalu. Periode yang ada di semua ini, bisa jadi merupakan periode paling produktif untuk urusan karya dalam kisah panjang Dialog Dini Hari.
Dan menyuguhkan Parahidup, ini adalah album penuh ketiga Dialog Dini Hari yang dirilis tahun 2019 yang lalu. Periode yang ada di semua ini, bisa jadi merupakan periode paling produktif untuk urusan karya dalam kisah panjang Dialog Dini Hari.
“Kayaknya juga, kami masih punya banyak api yang tertahan paska Parahidup rilis tahun lalu, Itu yang juga membuat kami terus menulis,"ujarnya.
Itu juga yang menjelaskan bahwa Kulminasi II yang tadinya diniatkan sebagai sebuah single lepas, ternyata berkembang menjadi single berikutnya, Garis Depan, dan akan menjadi EP (Extended Player) Setara di kemudian hari.
Biasanya, jumlah lagu di dalam EP sekitar empat sampai enam. Bentuk rilisannya pun bermacam-macam, mulai dari kaset, CD, piringan hitam, dan ada juga yang dirilis di digital saja," Jadi selamat mendengarkan Garis Depan. EP Setara, kemungkinan besar akan dirilis bulan Juni 2020. Bisa mundur, bisa juga tepat waktu. Namanya juga kesenian, yang selalu berjalan paralel dengan ketidakpastian,"sambungnya. (Ray)
..........XOXOXO.........
Keterangan :
EP adalah singkatan dari Extended Player. Menurut situs Music Industry How To, EP adalah koleksi lagu yang dikumpulkan oleh musisi untuk mempromosikan karya mereka.
Biasanya, jumlah lagu di dalam EP sekitar empat sampai enam. Bentuk rilisannya pun bermacam-macam, mulai dari kaset, CD, piringan hitam, dan ada juga yang dirilis di digital saja.
Garis Depan
Lirik: Dadang Pranoto “Pohon Tua”
Direkam di studio rumah masing-masing personil selama bulan April 2020
Mixing di Lengkung Langit Studio dan mastering di Posko Studio oleh Deny Surya menggunakan kabel audio merk Vermöuth2ndborn
Ilustrasi sampul: Cempaka Surakusumah
Foto: Guswib
Label rekaman: Rain Dogs Records
Dialog Dini Hari:
Pohon Tua (gitar, vokal)
Brozio Orah (bas, synthesizer)
Deny Surya (drums)
www.dialogdinihari.com
surat@dialogdinihari.com
Rain Dogs Records, 2020