Minggu, 08 Maret 2020

TUHAN BUTUH MALAIKAT BARU

Bali puisi musik

Gatra Dewata News | Denpasar | Suasana baru dihadirkan malam ini yang digelar di lokasi Antida SoundGarden Jalan Waribang Denpasar. Musik yang tergolong unik ini disinergikan dengan puisi, puisi merupakan susunan kata-kata indah yang sudah jarang sekali kita dengar di era modern seperti ini. Group band yang menamakan diri mereka Bali Puisi Musik ini memang seringkali melakukan sinergi puisi dengan musik yang dengan ini harapan mereka adalah puisi yang hanya dinikmati oleh kalangan yang tertentu saja (sastrawan, pecinta sastra, pengamat sastra) dapat dijangkau oleh segmen masyarakat yang lebih luas bila dibalut dengan musik.


Sinergi mengandaikan persenyawaan antara kedua genre seni untuk lebih berdaya gedor untuk mencapai tujuan di atas. 


"Antara 2 aliran seni ini didalam sinergi puisi maupun musik bukanlah sub-ordinat satu atas yang lain, tetapi ibarat proses kimia menjadi satu kesatuan yang utuh dan saling menguatkan," Ungkap Tan Lioe Ie, pentolan Bali PuisiMusik.

Dari segi tema puisi yang dibawakan Bali Puisi Musik, beragam seperti, renungan tentang perjalanan hidup manusia, tentang "kerinduan" pada "kekasih" yang dapat ditafsirkan bersifat horisontal dan vertikal, sebagaimana sifat puisi yang ambigu, ada kritik sosial, ada kepedulian terhadap lingkungan, ada persaudaraan dalam perbedaan dalam satu kemanusiaan, ada tentang pentingnya kasih sayang dan yang Ini bisa dilihat pada puisi Malam di Pantai Candidasa, Siapakah Kau, Exorcism, Malam Cahaya Lampion, Alam Kanak-Kanak, Co Kong Tik. Yang ditelurkan oleh seniman seperti Tan Lioe Ie.

Tan Lioe Ie

Beliau merupakan seorang penyair yang sekaligus vokalis Bali Puisi Musik, yang diaransemen musiknya oleh Yande Subawa (giataris) dan dibawakan bersama Made "Dek Ong" Swandayana (Keyboardist), Putu Indrawan(Bassist) Nyoman "Kabe" Gariyasa(Drummer). Group band ini tampil memukau di halaman Antida SoundGarden dengan membawakan lima buah lagu yang sebelumnya diisi oleh Tan Lioe Ie yang membawakan beberapa puisi dengan menggunakan teknik akustik yang juga tampil dengan membawa enam lagu.

Bali Puisi Musik membawakan dua komposisi baru yaitu Blues Untuk Boni karya WS. Redra, dan Tuhan Butuh Malaikat Baru Karya saya sendiri. "Puisi ini saya tuliskan mengingat manusia di bumi ini mulai kehilangan baru ruh kebajikannya. Ego berdasarkan premodialisme semakin mencuat, potensi konflik meninggi. Dan itu tidak elok, sehingga dibutuhkan lebih banyak lagi manusia yang lebih berhati malaikat,” Tambah tan Lioe Ie.

Mira MM. Astra

Tapi tidak hanya Tan Lioe Ie and the genk saja mengisi acara malam ini, ada juga Ayu Winastri, seorang penulis cerpen kenamaan Bali dan juga Mira MM. Astra, seorang penyair yang telah merilis sebuah buku Antologi puisi tunggalnya, berujudul Pinara Pitu, yang telah terjual 2.700 eksemplar dan saat ini telah memasuki cetak ulang yang keempat.

Ayu winastri

Acara yang berlangsung selama tiga jam itu dibalut apik oleh Moch Satrio Welang, seorang MC yang juga mencintai sastra, puisi dan cerpen, yang sempat menggagas buku Antologi Puisi bersama yang berjudul Keranda Emas.

Hadirin yang hadir ikut merasakan atmosfir kesunyian sekaligus keriuhan mendalam dalam hati. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...