Rabu, 25 Maret 2020

KEINGINAN SEDERHANA SEORANG KARTUNIS DUNIA


GATRADEWATA NEWS | DENPASAR | Seperti berita yang dimuat di Gatra Dewata News waktu yang lalu, semangat seorang Agus Harsanta seperti tidak lekang oleh jaman, dari karyanya yang berupa goretan pencil sampai menggunakan media komputer masih disimpannya bahkan sebagian difilekan dalam webnya di www.laskarkocak.com.
Masih berbicara tentang seputar gaya kartunnya yang kritis, menyentil sampai sesuatu yang tampak lucu bahkan seperti ramalan atau gambaran masa depan yang akan terjadi.


Agus Harsanta seorang pria kelahiran Gumbrih, Jembrana, Bali ini (17 April 1976), beliau tidak pernah bercita - cita menjadi seorang kartunis. Meskipun bakat menggambar sudah dibawanya sejak kecil. Kehidupan mudanya jaman SMA hanya peduli dengan kebugaran dan hanya mengurusi otot-otot saja, pamer kekuatan dijalanan sudah biasa baginya, yang baginya kuliah itu membingungkan jadilah hanya sampai dengan SMA saja. Sifatnya yang sok jagoan dan petantang-petenteng itulah dirinya tidak tenang dan selalu saja merasa terancam, yang membuahkan sebuah keputusan untuk mencari jati dirinya menjadi seorang kartunis.




Seorang yang berjasa membawanya kedalam sebuah dunia kartun adalah Almarhum Cece Riberu, seorang kartunis senior pulau Dewata pada tahun 90an. Dari dirinyalah sang Harsanta inilah belajar tehnik menggambar, mewarnai dan bagaimana membuat kartun editorial. Alm. Cece Riberu adalah mantan kartunis di Harian Bali Post dan Harian Nusa. Memang butuh perjuangan berat bagi seorang Agus Harsanta untuk menjadi seorang kartunis walau bakatnya sudah ada sejak lama.

salah satu karyanya

"Melembutkan hati yang keras, melenturkan otot yang kaku, dan saya suka menggambar obyek perempuan, setiap kenal perempuan saya lukis semi karikatur dan saya bumbui narasi mesra," kekehnya teringat masalalu yang merupakan karya-karyanya dengan tema kartun romantis.

Tahun sekitar 1998 ada awal reformasi merupakan tahun-tahun yang penuh gairah baginya, inisial nama GHOST HARSANTA juga lahir saat itu, yang label ghost terinspirasi dari film GHOST yang dibintangi oleh Demi Moore dan Patrick Swayze, dalam film yang mendendangkan lagu musik Rock Balland yang merupakan musik kesayangannya tersebut.


Kerja di sebuah koran ternama memiliki tekanan deadline, belum lagi tekanan yang harus lolos di redaksi sebelum terbit merupakan cara untuk mengasah kemampuan diri untuk menjadi kartunis, yang membuat sifat mental dimanapun bisa ngartun (melukis kartun), tidak mesti memiliki hari yang khusus atau menunggu mood saja, itu semua membuatnya menjadi kartunis profesional. Selama 18 tahun dirinya bergabung di kelompok Media Bali Post (KMB), bergaul dengan wartawan dan staf redaksi membuatnya memiliki sifat yang kritis yang akan menjadi cikal bakal karya-karyanya yang saat sekarang ini.

"Ide-ide kartun editorial justru dibuat dari peristiwa-peristiwa yang tidak mengenakan, dan sejatinya karyun itu memiliki misi yang mulia, meluruskan yang bengkok," jelasnya.

Jalannya yang berliku tidak lagi membuatnya berada pada sangkar media mainstream, dengan nama panjang Fransiskus I Gede Agus Harsanta (Ghost Hasanta) ini tetap berjuang di dunia kartunis, memperkenalkan kritiknya, pengetahuannya, pandangannya kepada dunia yang luas ini. Kontes demi kontes Internasional dia ikuti, dengan mengkritisi berbagai peristiwa dunia menghantarkannya pada berbagai penghargaan dan kemenangan. Karya-karya yang pernah disabetnya di perlombaan Nasional seperti,
1. Juara 1 Lomba Kartun "Era Reformasi" HUT 1 Harian Umum Denpasar Post, 1999
2. Juara 1 Lomba Kartun Undiknas Denpasar, 2000
3. Juara 1 Lomba Kartun "Suzuki Motor Show", Central Parkir Kuta, 2004
4. Juara 3 Lomba Karikatur Bali Mandara 2012, Denpasar.
5. Juara 2 Lomba Kartun AMSI, Surabaya, 2019.
6. Juara 2 LOMBA kARTUN "Anak Indonesia Berprestasi dan Kreatif", Surabaya, 2019.



Dikancah Internasional,
1. Special Jury Notes "Humour At...Gura Humorului", The International Festival of Cartoon and Humorous Literature The 27th edition, 2017, Romania.
2. The Second Place and the Mention,The 1st Certmen World of Humor The Art Of Reir/Spain 2017.
3. Finalist Artist 2nd International Competition of satirical design about Kite 2017, Italy.
4. Finalist Artist The 12th HumoDEVA International Cartoon Contest Deva Winter, Romania, 2017.
5. Merit Award (International Category) The 30th Rotary Cartoon Awards, Bunker Cartoon Gallery Australia, 2018.
6. Grand Prize The 13th International Cartoon Contest Braila 2018, Romania.
7. Excellency Prize 12th International Cartoon Contest Urziceni, Romania 2018.
8. Finalist Artist Spirito Di Vino 19 International Competition Italy, 2018.
9. Selected Artist for Exhibition XXV Muestra Internacional De Las Artes Del Humor, Spain 2018.
10.Appreciation Award of 1st International Cartoon Contest "No Time For Liver!", India, 2019.
11.Special Jury Prize, Umut Foundation "Individual Disarmament", Turkey, 2019.
12.Special Prize, Spirito Di Vino 20 International Competition Italy, 2019.
13.Certificate Of Appreciation, The 5'' International Competition for Caricature ''Bride's Veneration 2019''Macedonia
14.Honorable Mention, 7th KalDer Bursa International Cartoon Contest, Turkey, 2020
15.Special Prize, The 16th International Cartoon Contest, Syria, 2020


Baginya Istri yang setia menemaninya (Made Puspawati) dan ketiga anaknya yang hebat Lita, Credi dan Paul adalah energi besar dalam perjalanannya menjadi seorang kartunis profesional. Dari semua itu ada harapannya yang sederhana ingin kembali menjadi kartunis tetap sehingga memiliki penghasilan tetap setiap bulannya, cita-cita yang sederhana yang juga rendah hati bukan? Tentu itu masuk diakal. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...