Kamis, 20 Februari 2020

PORANG TANAMAN GOSSIP PARA PETANI MASA KINI

Pande M. Latra, Made (baju hitam), Budi

GatraDewata News |Denpasar |Belum habis energi kita mencari bahan untuk membahas Tanaman yang baru-baru ini begitu Viral di telinga para petani.

Kali kedua kita menyambangi kediaman mantan Bupati Badung ini, Colonel (purn) Pande Made Latra yang keturunan Pande yang konon ahli membuat senjata untuk para kesahtria, saat ini menjadi pengasah pemikiran-pemikiran kaum muda, terutama anak muda yang ingin menjadi petani.

Kali ini kami bertandang selain bersama Budi BMW ini kita mengajak kawan sekaligus pelaku Agro Bisnis yang juga pemilik Bali Surya Adventure yang bergerak di bidang pariwisata juga, sebut saja bli Made yang sibuk mengurusi bisnis ATV nya ini juga tertarik dengan tanaman yang banyak mengossipkan ini.

"Saya sudah menanam tanaman porang ini di daerah Gianyar, sudah mulai dengan 1 hektar semoga bisa berkembang", sebut bapak yang alamatnya  Banjar pejengaji desa Tegallalang, kabupaten Gianyar.

Bapak dengan nama lengkap I Made Adiantara ini juga sempat menyambangi mas Paidi yang beken karena acara Hitam putih itu.

 Mas Paidi kiri, kanan Bli Made

Bli Made sempat diberikan perbekalan cara menanam Porang yang baik, berkunjung ke tempat penanaman dan lainnya juga, bibit juga beliau beli darinya langsung.

"Sejak beken dia (Paidi) banyak sekali tamu yang datang kerumahnya, sampai karyawan dia yang berikan kopi lupa bahwa saya sudah dapat suguhan kopi," ceritanya.




Daerah Singaraja (10 hektar)

Menurut keterangan bli Made bahwa di Bali kita sudah ada kawan-kawan yang menanam jauh lebih besar dengan lahan 10 hektar lebih. Kedepan akan menjadikan Bali mampu mewujudkan pemerataan dari sisi ekonomi yang antara sisi selatan dan utara ini tidak seimbang pendapatan daerahnya.

"Saya juga bersama kawan-kawan, kalo bisa Gatra dewata ikut selalu mengabari tanaman ini agar lebih dikenal di para petani yang memiliki lahan yang nganggur di Bali, bisa dicoba untuk ikut menanam, nanti kita berencana kalo tidak ada halangan akan menampung pembelian hasil panennya secara harga yang baik," semangatnya.



Kabupaten Negara (6 hektar)


Disisi lain obrolan yang makin dalam ini pak Pande mewanti-wanti agar benar-benar bisa serius dalam berusaha budidaya tanaman porang ini, karena banyak kekhawatiran soal kejadian masalalu akibat terbuai dengan harga tinggi semata.

"Saya tidak menakut-nakuti cuma kita punya pengalaman yang pahit dulu, seperti tanaman gingseng dan lainnya yang mengakibatkan petani kita merugi,"jelasnya.

"Kita harus benar-benar mengerti karakter investor yang akan membeli hasil panen tanaman porang ini, karena bisa saja sikap-sikap menang sendiri lebih diutamakan dan merugikan para petani kita, seperti kejadian dulu saya alami waktu panen vanili," sambungnya serius.

Disisi lain bahwa diskusi ini memang menampilkan presiden kita yang terjun langsung ke lapangan.




Jokowi ikut turun tangan menanam tanaman porang yang santer menjadi gossip menarik dikalangan petani (wonogiri) 15 februari 2020.



Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo melepas ekspor komoditas porang dari Jawa Tengah ke Tiongkok. Porang yang di ekspor kali ini sebanyak 3 kontainer dengan nilai Rp 1,2 miliar. (19 nvember 2019)


"Tanaman porang itu tanaman yang mudah hidup dimana saja, nanti kita akan ada pembinaan kepada petani bila kedepannya kita ada pembelinya yang benar, selain porang komoditi yang ada peminatnya kita akan kejar," terang Syahrul Yasin Limpo.

Begitu juga Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyebutkan, "Kita sementara akan mengirim dalam bentuk kering yang akan diolah eksport dalam bentuk tepung, nanti kedepannya kita berusaha olah jadi tepung mereka mau gak? Kalo ada negosiasinya kita kirim dalam bentuk tepung", terangnya.


Lain halnya di Jawa Timur Gubernur mengatakan bahwa (10/03/2019),
”Maka saya harap kataknya, yaitu biji yang nanti bisa ditanam lagi, jangan sampai dilepas ke luar. Sehingga kita akan fokus porang ini sebagai produk unggulan Jatim,” tegas Khofifah.

Kawasan hutan di pelosok Kabupaten Nganjuk tepatnya di Desa Bendoasri Kecamatan Rejoso yang memiliki 600 hektar lahan tanaman porang menjadi kunjungan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Umbi porang yang dapat diolah menjadi baku tepung di Jepang, kosmetik, penjernih air, untuk bahan pembuatan lem, dan juga jelly.

”Porang ini adalah komoditas yang banyak orang tidak ketahui, tapi ini sebenarnya adalah keunggulan Jatim", ujarnya.

Dari semua imbauan itu ada baiknya kita bergegas juga untuk menyambut komoditi baru yang lagi viral ini sebagai bagian dari pertanian di Bali, bli Made berpesan,

"Semoga kedepannya lancar, saya ingin buat workshop tentang tanaman ini dengan menggunakan pembicara yang paham, nanti petani akan mendapatkan edukasi yang baik bagaimana menanam porang, dan mungkin kita sediakan juga bibit yang mereka bisa dapatkan dengan mudah, dan tidak perlu jauh-jauh ke jawa lagi," tutupnya. (Ray)

                                  ******

Untuk bibit bisa didapatkan dengan menghubungi kami di, 081238484848

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...