Minggu, 23 Februari 2020

DISKUSI TINDAKAN PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN ANCAMAN

Hotel Front Liner Association Bali dan Narasumber

GatraDewata News | Badung | Hotel Front Liner Association (HFLA) mengadakan diskusi kali ini dengan tema FO Safety & Security Common Preventive Action. Tema yang dibahas mengenai langkah-langkah awal atau pencegahan terjadinya penyalahgunaan, penipuan dan bagaimana untuk menanganinya di seputaran kepentingan dan keamanan di wilayah hotel dan kepentingan bisnis pariwisata.

Wakil ketua HFLA Bali

Contoh kasus yang berada paling depan tentang perubahan jaman tanpa uang tunai adalah masalah kartu kredit, "Contoh kejadian yang terjadi tentang pembayaran menggunakan kartu kredit curian ini yang menyebabkan hotel tidak bisa mengklaim dana yang harus diterimanya, karena laporan dari pemilik karfu kredit yang asli sudah diterima oleh Bank, nah bagaimana cara atau langkah-langkah yang mesti kita lakukan, itulah diskusi yang kita ingin angkat kali ini," terang I Made David Diawan (Wakil ketua HFLA Bali dan juga Front Office Manager di The One Legian Hotel ).

Dengan acara yang dibungkus dalam bentuk interactive discussion ini diharapkan mampu memberikan pencerahan terhadap penanganan bentuk- bentuk kejahatan keuangan (finance crime) yang ada di seputaran hotel dan daerah pariwisata.

Dalam acara diskusi ini pihak HFLA melibatkan pembicara dari berbagai kalangan yaitu,


Kompol I Nyoman Gatra, SH, MH (Kepala Bagian Operasional Poresta Denpasar).




IB Purwa Sidemen (Direktur Eksekutif BPD PHRI Bali)



Sila Adnyana (Duty Manager KFCC BALI Bank Central Asia)

Rahmat Julyanto (Seasoned Hotelier)


Endy Hermawan (resort Manager Adiwana Arta Vilas dan Amatara Arya Ubud)


I Wayan Sugita (Resident Manager The Magani Hotel and Spa).

"Kemajuan technologi pasti diikuti dengan kejahatan, kami pun ikut mengikuti, kalo dikita kebijakan kapolri namanya promoter (profesional, modern, terpercaya) dan kejahatan ada karena kesempatan, disana bisa memunculkan niat dan crime will happen, "jelas I Nyoman Gatra dengan penuh canda tawa.

Disisi lain IB. Purwa Sidemen juga menjelaskan bahwa, "Pariwisata itu semua bidang ilmu ada didalamnya, seorang enginering bisa di pariwisata, sarjana pertanian bisa mendapatkan porsi dipariwisata, dan agamapun masuk karena bila kita memiliki pemahaman agama yang baik sesuai dengan peraturan daerah nomer 12 tahun 2002, pariwisata berbasis budaya, berfilosofi tri hita karana (3 penyebab kebahagian - hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan manusia lainnya), " terangnya.


Ditutup dengan sesi foto bersama yang acara kali ini digelar di Hotel The Haven seminyak (22/02), sambil santap siang oleh pihak panitia membagikan sertifikat ke ikut sertaan pada tahun 2020 ini. (Ray)

Lecehkan Media Grassroot, Wilson Lalengke Laporkan Kapolres Pringsewu ke Divisi Propam Polri

  Jakarta – Kapolres Pringsewu, AKPB Yunus Saputra, kembali berulah. Setelah beberapa waktu lalu dia dikecam keras karena melarang kepala s...