Gatradewata News| Denpasar | Siapa menyangka bahwa tanaman yg termasuk umbi-umbian ini bisa begitu populer belakangan ini, ini pasti gara-gara acara tv yang mengundang pengusaha porang yang memakai judul fenomenal, Pemulung jadi milyader.
Tanaman yang sudah begitu dikenal masyarakat Indonesia, khususnya pada penjajahan jepang yang harus ditanam disetiap pekarangan rumah untuk keperluan industri perang jepang pada masa itu.
Tanaman ini punya kerabat dekat yang mirip dan sudah banyak masyarakat yang tahu, cuma untuk mengenal lebih dekat tentang tanaman porang ini tidak cukup banyak. Yaitu suweg, Walur, iles-iles, ketiganya punya sifat yang berbeda tetapi yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi adalah jenis porang.
Tanaman Porang |
Batang tanaman cenderung tegak dan lunak terdapat totol putih hijau serta berbatang halus, tinggi tanaman porang bisa berkisar 50 cm sampai 150 cm.
Umbi tanaman porang memiliki kandungan karbohidrat yang banyak dengan komponen utama berupa Mannan yaitu zat gula sederhana. Kegunaannya adalah sebagai zat perekat, bahan komponen peledak, industri, obat-obatan, kosmetik, kertas, tekstil, karet sintetik, dan merupakan bahan campuran makanan.
Sebagai bahan makanan di negara jepang bisa dikenal sebagai bahan makanan tradisional yaitu konnyakku (tahu jepang), dan shirrataki (mie Jepang).
Skema media tanam |
Dari begitu banyak guna dari umbi porang ini seperti yang disebutkan diatas, inilah yang menjadi peluang pasar yang baik, yang mampu menjadikan nilai ekonomis tinggi karena merupakan makanan yang baik untuk kesehatan karena mengandung glucomanan, dengan membudidayakan tanaman porang diBali khususnya seperti yang sudah dilakukan di kawasan jawa tengah bisa membantu mendongkrak pasar baru buat eksport atau pendapatan devisa baru buat Bali maupun negara Indonesia.
Bibit unggul |
Saat ini kita berkesempatan bertandang ke kediaman seorang mantan bupati badung era pemerintahan tahun 1985 sampai dengan 1990 ini yang terbilang banyak ide-ide hebat seperti pendapatan daerah yang sangat meningkat tajam saat dipimpin oleh beliau yang terlihat awet muda bila dibanding dengan sebayanya.
Pande Made Latra dan Nyonya |
Pande Made Latra seorang yang sangat ramah, jujur, berjiwa besar ini selalu memberikan masukan bila sudah menyangkut pertanian, karena baginya pertanian adalah segalanya karena menyangkut kesejahteraan hidup orang banyak. Tapi kita tak boleh terlena menganggap remeh hanya karena sikapnya yang ramah, beliau merupakan sosok yang pernah mengomandoi sebuah pertempuran di timor timur (timor leste sekarang) yang menghancurkan 700 lebih fretelin yang mengganggu dan mengacaukan keamanan pada masa itu.
"Saya kira diBali sangat bisa ditanam bibit porang ini, karena jenis umbian mirip suweg ini adalah jenis tanaman kuat bertahan hidup"
Sambil kita nonton bersama video ulangan tayangan seorang Paidi petani porang yang sukses dan menjadi inspirasi petani modern saat ini, senin (10/02).
"Nanti bawakan saya bibit ya, saya akan coba sosialisasikan kepada masyarakat binaan saya dulu, saya rasa nilai ekonomis porang ini cukup mampu memikat petani Bali, untuk mengembalikan kepercayaan dirinya terhadap pertanian", terangnya ramah.
Bibit porang (Katak) |
Memang betul seperti kata beliau bahwa hantaman tamu china yang di banned dunia karena kasus virus corona ini telah memukul Bali sekali lagi, tidak ada salahnya menghidupi pertanian asal komoditinya menarik dari segi ekonomis.
"Saya seorang yang konsen terhadap pertanian yang ramah lingkungan, terutama hutan. Porang ini dapat hidup disela-sela pohon besar didalam hutan, jadi kita tak perlu menebang pohon di hutan untuk mengambil keuntungan, cukup menanam porang bisa mampu menopang penghasilan yang baik karena baru 10 persen terserap dari kebutuhan porang dunia," terang seorang yang akrab di sapa Budi witama ini seorang penjual bibit porang asal kampung halaman Presiden SBY, Pacitan Jawa timur.
Bibit porang yang bernama katak itu mampu mencapai finalnya untuk dipanen kisaran 2 tahunan, bila yang kita tanam adalah umbi, panen yang bisa diambil bisa lebih dipangkas menjadi 6 bulan sampai 7 bulan.
Sudah bertunas, siap tanam |
Bibit porang beliau jual dengan kisaran harga 2000 sampai 3000 rupiah per bibit, bila sudah umbi kisaran 5000 rupiah sampai 7000 rupiah.
"Saya ikut beli ya, 300 bibit saja untuk saya tanam di sela-sela tanaman pisang saya nih", sahut Ketut Swantika yang kebetulan bertamu siang itu.
Dari semua itu dipastikan bahwa tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dibudidayakan, karena memiliki peluang yang cukup besar untuk diekspor. Ini bisa dibuktikan melalui catatan Badan Karantina Pertanian yang menyebutkan bahwa ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.
Budi witama |
Ada beberapa sentra pengolahan tepung porang saat ini, seperti di daerah Pasuruan, Madiun, Wonogiri, Bandung serta Maros. Jadi Bali, lombok, Sumbawa dan daerah timur Indonesia lainnya masih memiliki potensi besar untuk digarap kedepannya. (Ray)
Dapat menghubungi untuk penyediaan bibit : 081238484848 untuk wilayah Bali, Lombok, Sumbawa.